Senin, 01 Maret 2021

PEMBELAJARAN DI STMIK AMIK BANDUNG

 DARING SELAMA COVID


Corona Virus Atau bisa disebut CoV adalah virus yang dapat menginfeksi mamalia termasuk manusia, virus ini menyebabkan  penyakit-penyakit mulai flu ringan hingga menginfeksi pernapasan.

Virus corona pertama kali muncul di China pada Desember 2019 dan merembak ke negara lain termasuk indonesia. 

Hal tersebut menyebabkan pemerintah daerah untuk melakukan PSBB (Pembatasan Skala Besar-besaran untuk menekan agar penyebaran virus tidak meluas, semua kegiatan di yang dilakukan di luar rumah di stop.

 

Hal tersebut mempengaruhi terhadap dunia pendidikan termasuk pembelajaran di "STMIK AMIK BANDUNG".  Sulitnya penangan covid ini membuat pemerintah menerapkan sistem Daring untuk pembelajaran, pada bulan maret saat pertama kali diberlakukan sistem daring atau pembelajaran jarak jauh STMIK AMIK melakukan sekolah daring mengikuti intruksi pemerintah.

 

Dalam daring pembelajaran ini tanpa tatap muka secara langsung melainkan dilakukan dengan online bisa dengan flatform seperti ZOOM,MEET dll.

Dosen sendiri harus bisa memberikan media pembelajaran yang efektif untuk ini dengan inovasi dengan memanfaatkan daring.

 

Pembelajaran dengan menggunakan teknologi sekarang memang dapat dijadikan alternatif saat ini apalagi di kehidupan sekarang, kemajuan saat ini dapat memperngaruhi pembelajaran  selama pandemi ini, terutama pemanfaatan teknologi di STMIK AMIK cukup memadai untuk mahasiswa belajar, Mahasiswa dapat memanfaatkan teknologi ini untuk daring STMIK AMIK menyediakan flatform untuk mengakses mahasiswa daring melalui LMS dan sangat memudahkan untuk presensi mahasiswa. 

 

Mahasiswa melaksanakan pembelajaran melalui handphone atau media lain seperti laptop ,Personal computer (PC) Yang bisa terhubung dengan koneksi internet dan media sosial pu n sangat di butuhkan untuk berkomunikasi dengan dosen seperti whatsapp dan Telegram, dengan demikian dosen dapat memastikan mahasiswa belajar dengan baik mengikti pembelajaran meskipun daring atau berbeda tempat.

Meskipun begitu terdapat masalah seperti kuota yang membutuhkan biaya cukup tinggi harganya bagi siswa dan guru guna memfasilitasi kebutuhan pembelajaran daring. Kuota yang dibeli untuk kebutuhan internet menjadi melonjak dan banyak diantara orangtua siswa yang tidak siap untuk menambah anggaran dalam menyediakan jaringan internet.

Hal ini pun menjadi permasalahan yang sangat penting bagi mahasiswa, jam berapa mereka harus belajar dan bagaimana data (kuota) yang mereka miliki, sedangkan orangtua mereka yang berpenghasilan rendah atau dari kalangan menengah kebawah (kurang mampu). Hingga akhirnya hal seperti ini dibebankan kepada mahasiswa yang ingin anaknya tetap mengikuti pembelajaran daring.

Pembelajaran daring tidak bisa lepas dari jaringan internet. Koneksi jaringan internet menjadi salah satu kendala yang dihadapi siswa yang tempat tinggalnya sulit untuk mengakses internet, apalagi mahasiswa tersebut tempat tinggalnya di daerah pedesaan, terpencil dan tertinggal. Kalaupun ada yang menggunakan jaringan seluler terkadang jaringan yang tidak stabil, karena letak geografis yang masih jauh dari jangkauan sinyal seluler. Hal ini juga menjadi permasalahan yang banyak terjadi pada Mahasiswa yang mengikuti pembelajaran daring sehingga kurang optimal pelaksanaannya.


 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 TEKNIK INFORMATIKA (S1)  DI  STMIK AMIK BANDUNG Program Studi Informatika bertujuan untuk menghasilkan sarjana di bidang informatika yang m...