Kamis, 05 Oktober 2017

SAMBA SERVER

A.  Pengertian Samba Server
        Samba Server merupakan sebuah protokol yang dikembangkan di Sistem Operasi Linux untuk melayani permintaan pertukaran data antara mesin Ms. Windows dan Linux.
Disamping untuk melayani file sharing antara Windows dan Linux, Samba juga merupakan salah satu protokol yang digunakan di Sistem Operasi Linux untuk melayani pemakaian data secara bersama-sama

B.  Prinsip dan Cara kerja Samba Server
    Samba terdiri atas dua program yang berjalan di background: SMBD dan NMBD. Secara singkat dapat disebutkan bahwa SMBD adalah file server yang akan menghasilkan proses baru untuk setiap client yang aktif sementara NMBD bertugas mengkonversi nama komputer (NetBIOS) menjadi alamat IP sekaligus juga memantau share yang ada di jaringan. Kerja SMBD sendiri diatur melalui file konfigurasi /etc/samba/smb.conf. Dengan membuat file konfigurasi yang tepat, Samba dapat dijadikan file server, print server, domain controller, dan banyak fungsi lainnya.
Dengan berkembangnya TCP/IP, maka NT 4.0 menambahkan satu feature yang disebut Windows Socket (Winsock.dll). Gunanya agar protokol NetBEUI yang tidak bisa routing, bisarun-over protokol yang bisa routing seperti TCP/IP. Para pengguna Novell Netware mungkin familiar dengan istilah “IPX encapsulated with TCP/IP”., nah seperti itulah proses NetBEUI yang run over TCP/IP. Di sini letak keunggulan Samba, karena setiap proses RPC (Remote Procedure Call) membutuhkan satu protokol transport, maka begitu kita install protokol TCP/IP di Windows, kemudian kita jadikan IP address Samba sebagai WINS (Windows Internet Name Server) dari komputer itu, maka… voala… Windows akan menganggap mesin LINUX kita sebagai Windows.
WINS itu sendiri tidak lain adalah NetBIOS Name Service (NBNS). Yang melakukan proses Name Resolution dan Browsing. Memang, WINS = NBNS, yang merupakan servis di mana NetBIOS Name di-resolve ke IP address, mirip seperti DNS (Domain Name Service) yang me-resolve IP adress ke host name.

C.  Cara Install dan Konfigurasi Samba Server
   
1. Langkah pertama kita masukkan DVD 1 ke komputer terlebih dahulu. Kemudian, ketikkan perintah “apt-get install samba” seperti contoh gambar dibawah ini yang dimana perintah tersebut digunakan untuk menginstal aplikasi Samba server.
Cara Install dan Konfigurasi Samba Server pada Debian Server
Kemudian, tekan “enter” untuk melanjutkan ke proses instalasi Samba server. Proses instalasinya tidak butuh waktu lama kok sob. Karena konfigurasinya tidak terlalu banyak, hanya merubah “Authentication” dan membuat direktori file sharing.

2. Setelah itu akan muncul tampilan untuk memberi nama Workgroup dari file sharing tersebut. Contohnya ada pada gambar dibawah ini. Disini kita bisa memberi nama Workgroup secara bebas, dan sesuka hati sobat masing-masing.
Cara Install dan Konfigurasi Samba Server pada Debian Server

3. Setelah proses instalasi Samba server telah selesai. Selanjutnya, kita lanjutkan ke proses konfigurasi Samba server. Langkah-langkahnya seperti pada gambar dibawah ini. Masukkan perintah “nano /etc/samba/smb.conf” untuk masuk kedalam konfigurasi Samba server.
Cara Install dan Konfigurasi Samba Server pada Debian Server
Kemudian untuk konfigurasinya, buat seperti gambar dibawah ini yang sudah ditandai dengan kotak warna putih.
Cara Install dan Konfigurasi Samba Server pada Debian Server

4. Pada langkah selanjutnya kita membuat direktori utama untuk Samba server-nya. Ketikkan perintah “mkdir /home/share” untuk membuat direktori utama dari Samba server-nya.
Cara Install dan Konfigurasi Samba Server pada Debian Server

5. Setelah membuat direktori, kini kita akan membuat hak akses client dari file sharing agar client-nya bisa bebas mengakses file sharing-nya, seperti meng-copy data, menghapus data, membuat folder, dan sebagainya. Caranya, masukkan perintah “chmod 777 /home/share".
Cara Install dan Konfigurasi Samba Server pada Debian Server

6. Jika sudah, kita lanjutkan ke proses pengujian melalui client Windows.
Cara Install dan Konfigurasi Samba Server pada Debian Server
Caranya cukup mudah kok, cukup tekan tombol “Start dan R” kemudian ketikkan \\192.168.18.1 untuk mengakses Samba server dari host “192.168.18.1”. Jika hasilnya seperti gambar diatas, maka pembuatan direktori Samba server telah berhasil. Selanjutnya, pengujian hak akses. Kita akan membuat client bisa memiliki hak penuh atas penggunaan Samba server ini. Contohnya seperti menulis dan menghapus data, menambah dan menghapus folder, dan sebagainya. Untuk mengujinya, kita cukup menguji dengan cara membuat folder baru.
Cara Install dan Konfigurasi Samba Server pada Debian Server

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 TEKNIK INFORMATIKA (S1)  DI  STMIK AMIK BANDUNG Program Studi Informatika bertujuan untuk menghasilkan sarjana di bidang informatika yang m...